Kamis, 07 April 2016

Ini alasan kamu tak perlu persoalkan dokter kandungan lelaki

Bagi kaum pria, menjadi dokter kandungan tentu bukan tugas mudah. Selain harus bertindak secara profesional.

Sejak dahulu kala, dokter kandungan umumnya ditekuni oleh kaum wanita. Hal ini mungkin bertujuan untuk membuat si pasien merasa nyaman dan tidak risih ketika diperiksa atau saat proses melahirkan. Namun belakangan, profesi dokter kandungan sepertinya mulai diminati oleh kaum pria.

Dalam dunia kesehatan, setiap pasien, termasuk ibu hamil memang diperbolehkan memilih dokter yang memeriksa guna mendapatkan rasa nyaman. Meski demikian, ada kalanya seorang ibu hamil tidak bisa memilih dokter sehingga mau tidak mau mereka harus diperiksa oleh dokter tertentu, termasuk dokter pria.

Bagi kaum pria, menjadi dokter kandungan tentu bukan tugas mudah. Selain harus bertindak secara profesional, mereka juga kerap berhadapan dengan kultur masyarakat yang masih memandang negatif dan tabu dokter kandungan pria.

Hal itu tentu menjadi masalah yang kerap dihadapi oleh seorang dokter kandungan pria. Padahal, profesi dokter kandungan sejatinya memiliki tugas dan tanggung jawab sangat yang berat.

Berikut beberapa alasan kenapa kamu tidak perlu mempersoalkan profesi dokter kandungan yang dilakoni oleh seorang pria :

Profesionalitas

Seorang dokter memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyelamatkan nyawa si pasien. Setiap pasien termasuk ibu hamil memerlukan penanganan medis yang tepat sehingga risiko kematian ibu dan bayi bisa ditekan sekecil mungkin.

"Dokter kandungan bukan hanya berhadapan dengan proses kelahiran, tetapi juga harus menangani pendarahan, infeksi alat kelamin, dan sebagainya," kata Dr. Muhammad Na'im Abdul Razak, seperti dikutip brilio.net dari bharian.com.my, Rabu, (1/4).

Dr. Na'im menambahkan tugas dokter kandungan memang sangat rumit. Apalagi bagi dokter kandungan pria, hal ini tentu menjadi delima tersendiri. "Kami perlu memriksa tubuh wanita secara keseluruhan, tapi kan ada suster yang membantu. Malah sebaiknya, si pasien ditemani suaminya," tambahnya.

Berdiksusi dengan keluarga pasien

Menurut Dr Na'im, jika kondisi pasien sangat mengkhawatirkan, dokter yang bertugas pada waktu itu tidak peduli pria atau wanita akan mengambil alih tugas dengan tujuan untuk menyelamatkan nyawa pasien dan bayi yang ada dalam kandungan.

"Dalam kondisi darurat, kami akan berunding dengan keluarga. Jika tidak ada dokter wanita, kita akan beri penjelasan terkait kondisi si pasien agar segera dilakukan penanganan," ujarnya.

Tidak perlu dipermasalahkan

Tidak peduli itu soal kehamilan atau bukan, setiap penyakit harus ditangani sesegera mungkin dan tidak mengenal perbedaan jenis kelamin dokter yang menangani.

Dr Syahrul Azwan Azhari dari RS Lahas Datu, Sabah berpendapat bahwa isu gender pada dokter kandungan memang menjadi permasalahan yang sering muncul di masyarakat. Menurutnya, profesi dokter itu sudah menjadi tanggung jawab yang berat, tidak mungkin ada niat jahat yang terbesit di benak para dokter.

"Pria dan wanita keduanya diperlukan dalam bidang ini (spesialis kandungan) karena mempunyai peran masing-masing. Niat kami membantu ibu dan anak. Jadi tidak perlu mempersoalkannya terlalu jauh," tambahnya.

Dr Azhari menambahkan pemeriksaan kandungan biasanya dilakukan sesuai prosedur. Jika tidak ada kebutuhan memeriksa anggota badan si pasien, terutama area sensitif, maka dokter tidak akan melakukannya.

Tingkat keahlian tinggi

Anggapan bahwa profesi dokter kandungan digeluti oleh kaum pria sebagai wujud pornografi adalah suatu penghinaan. Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Harlina Halizah Siraj. "Profesi ini memerlukan keahlian dan kemahiran yang sangat tinggi karena menyangkut nyawa manusia,” ujarnya.

Jangan disalahartikan

Dr Harlina Halizah, seorang ahli kedokteran mengatakan prosedur pemeriksaan pasien tidak hanya melibatkan dokter dan pasien saja, tetapi juga didampingi oleh suster dan mentor.

"Jika pasien punya pengalaman buruk dengan dokter kandungan pria, sebaiknya dia melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib," tegasnya.

Pengakuan pasien

Salah seorang pasien, Zaiton (51) mengaku puas dengan pelayanan dokter kandungan pria. Dia mengatakan tiga dari enam anaknya lahir ditangani oleh dokter pria.

"Jika saya boleh membandingkan perbedaan dokter pria dan wanita, bagi saya dokter pria lebih pengertian dan teliti dalam bertugas. Namun, itu hanya pendapat saya," ungkapnya.

Tidak ada batasan gender

Tidak ada undang-undang yang mengatakan bahwa profesi dokter kandungan harus ditekuni oleh kaum wanita. Jadi siapapun boleh menggeluti profesi ini, baik itu pria maupun wanita.

"Tidak ada masalah bagi dokter pria mendalami bidang ini karena pada intinya adalah menyelamatkan nyawa pasien," kata Prof Emeritus Tan Sri Dr Abdul Shukor Husin.

Dokter Kandungan SpOG Samarinda

Waktu pertama kali balik dari Jakarta ke Samarinda, bingung bukan main cari informasi tentang jadwal praktek dokter kandungan. Beda sama di Jakarta, kalau di Jakarta tinggal buka website semua informasi lengkap, bahkan gak sedikit yang punya facebook, twitter atau bisa juga tinggal telepon dan daftar.

Dan pada akhirnya sampai pada kesimpulan ternyata cari dokter kandungan perempuan di Samarinda ini langkanya mintak ampun. Rata-rata saudara sama temen yang pernah melahirkan semuanya sama dokter kandungan laki-laki. Emang sih rata-rata dokter kandungan kalau laki-laki itu lebih bagus katanya. Tapi saya kan jadi geli sendiri diliat yang bukan mahram begitu. Hiiii


Jadi inilah sedikit banget informasi soal jadwal praktek dokter kandungan di Samarinda, semoga bisa membantu. Menurut saya dokter kandungan terbaik paling baik se Samarinda cuma dua, dr. Alfiani Rachmiputri, Sp.OG (sayangnya dr. Alfi lagi melanjutkan studi lagi jadi belum standby di Samarinda mungkin dalam waktu dekat sudah pulang lagi) dan dr.Andriansyah, Sp.OG.

dr.Andri ini jebolan UI, cerdas banget dan dulunya praktek di beberapa rumah sakit di Jakarta Pusat, pulang ke Samarinda karena harus merawat ibunya yang sakit. dr. Andri ini luar biasa detail pada saat pemeriksaan, cerdas, friendly, baik, nyaman deh pokoknya, dia gak sungkan menjelaskan semuanya dengan bahasa medis, dia check secara detail kesehatan ibu dan janinnya dari otak, tulang, jantung, kandung kemih dll. Jadi selesai di periksa kita puas banget dan yakin dengan keadaan kita dan janin, beda sama dokter-dokter yang lain. Saya berani jamin dua orang dokter inilah yang terbaik karena saya terpaksa keliling ke semua dokter kandungan karena keterbatasan informasi tentang dokter kandungan Samarinda di Internet.

Saya tipe orang yang bersedia mengeluarkan budget berapapun asalkan di handle dengan baik oleh dokter terbaik. Nah dua orang dokter yang saya rekomendasikan tadi sudah sama dengan dokter terbaik saya di Jakarta. Kalau punya tanggapan tentang dokter lain silahkan isi box komentarnya yaa. Ditunggu!

Jadwal Dokter Kandungan di Samarinda :

R.S Abdul Wahab Sjahranie : Jln. Dr. Soetomo Samarinda

Praktek dari Jam 08.00 – 14.00 wita.
Biaya pendaftaran pasien Rp 36.000,- , 
Biaya Poliklinik dan Kartu Pasien Rp 15.000,- , 
Biaya dokter spesialis Rp 15.000,-. 
Sekarang rumah sakitnya sudah enak tempatnya rapi, tapi yang aneh pada saat periksa kandungan ibu hamil harus masuk sendiri gak boleh di dampingi siapapun dan laki-laki dilarang masuk juga. Aneh kan saya jadi bingung deh -____-. Untuk saat ini belum ada alat USG di praktek dokternya jadi perlu jalan ke tempat lain lagi, katanya barangnya masih di pesan jadi belum datang, mungkin dalam waktu dekat praktek dokternya akan seperti di klinik-klinik diluaran. Kalau mau USG lengkap di Paviliun Sakura, tapi biayanya besar juga.

-    Selasa : dr. Prima Sp.OG
-    Rabu : dr. Erwin Ginting Sp.OG. dr Erwin ini orangnya gaul, friendly, baik, cerewet, hehehe tapi 

saya gak tau kalau perihal pemeriksaannya bagus apa enggak, soalnya kemaren cuma sempet konsultasi dan ngobrol-ngobrol doangan.

-    Kamis : dr. Yasmin Sa’diah Sabina Sp.OG (Perempuan) dan dr. Ahmad Mansyur
-    Jumat : dr. Andriansyah Sp.OG. Dokter paling the best menurut pengalaman saya :D

R.S Siaga Ramania : Jln. Ramania Luar No. 3 Samarinda

-    dr. H. Ashan Azis, Sp.OG : Setiap hari kerja jam 16.00 – 19.00 wita
-    dr. Irfan Sp.OG : Setiap hari kerja jam 19.00 – selesai wita
-    dr. Bambang Irwanto Sp.OG : Setiap hari kerja jam 09.00 – 13.00 wita. dr. Bambang ini ahli 

Hypnobirthing. Jadi yang mau melahirkan tanpa rasa sakit silahkan banyak-banyak tanya soal hypnobirthing sama beliau ini.

Klinik Delfita Farma - Estetiderma : Jln. Dr. Sutomo no.28 Samarinda seberang masjid

-    dr. Yasmin Sa’diah Sabina Sp.OG (Perempuan) : 
Praktek mulai jam 18.00 wita tapi harus daftar pagi-pagi di meja resepsionis atau telpon 0541-731320 kalau pendaftar sudah penuh pendaftaran di tutup, Bisa cancel dadakan apabila dokter harus menghandle persalinan. Biaya dokter Rp 130.000.
Dokter perempuan yang masih muda jadi sangat friendly. Sayang hasil USGnya kurang bagus gak kaya dokter-dokter di Jakarta tapi worth it dengan biaya praktek yang murah.

Klinik Medika : Depan Pasar Segiri Samarinda. Telp. 0541-202162

Menurut saya ini klinik terbaik di Samarinda (karena baru 3 bulan buka juga mungkin). Klinik baru, tempatnya bersih, nyaman, gak bakal kipas-kipas karena adem banget, wcnya bersih, ada mushalla jadi nyaman buat yang para ibu hamil yang rentan kegerahan.

- dr. Adriansyah Sp.OG : Praktek tiap hari kerja mulai jam 19.30- selesai. 
Bisa langsung daftar via telepon klinik. Beliau dokter the best rekomen dari pengalaman saya sendiri. Alat USGnya udah canggih bisa sampai 4D, bisa print hasil USG 4D nya, sayang belum bisa bawa pulang hasil video 4D karena dokternya belum sediain CD (besok-besok bawa CD sendiri aja kalau dibolehin hihihi). Menurut saya untuk hasil pemeriksaan USG 4D dr.Andriansyah yang paling the best se Samarinda. Untuk biaya pemeriksaan dengan USG 4D Rp 580.000,-

(mahal memang tapi puas luar biasa karena pemeriksaannya sangat detail sekali, kita bisa tau keadaan kesehatan diri kita dan janin secara mendalam). Untuk pemeriksaan biasa dengan USG 2D Rp 140.000,-. Test Lab untuk keadaan ibu hamil biayanya Rp 280.000,- di Lab lantai 2.

( Untuk saat ini dr. Adriannya lagi sekolah lagi, blm ada info kapan baliknya. Skrg yang ada di medika itu dr. Arbor. Kalo ada pengalaman share disini)